Senin, 14 Mei 2012

Orang Gondang Itu Mudah untuk
diajak Bergotong-royong....


Ungkapan tersebeut di atas pernah dilontarkan oleh Romo Petrus sajiono ketika berbicara dalam acara temu kangen antara romo-romo perintis paroki gondang dengan para tokoh umat yang pada saat itu terlibat pembangunan gereja. Dalam kesempatan itu romo Petrus Sajiana mengatkan bahwa Umat Gondang itu kalau diberi tantangan bahkan kalau diejek itu bisa mempunyai semangat yang luar biasa untuk bisa menjawab tantangan tersebut. Pengalaman itu muncul ketika Umat Gondang dipertanyakan kemampuanya untuk menjadi paroki? Apakah bisa membuat gedung yang memadahi standar paroki? apakah mampu untuk menghidupi pastur paroki, dan apakah mampu untuk beli mobil dan lain sebagainya. Munculnya pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar mengingat Umat  Gondang sebagian besar adalah para buruh, bagaimana mungkin untuk biaya sehari-hari saja paspasan, uang kolekte saja hanya seratusan rupiah kok bisa membangun gedung gereja yang membutuhkan biaya yang sangat tidak sedikit. Namun demikian fakta menunjukan bahwa Umat Gondang itu mempunyai semangat yang luar biasa dalam bergotong-royong sehingga pada akhirnya umat gondang dengan kerja keras dan gontong-royong mampu membagun gedung gereja yang cukup luas dan menjadi paroki mandiri.  Seperti yang dikatanan Romo Petrus Sajiana dalam homili dalam misa Sewindu Paroki tgl 1 Mei 2012 mengatakan bahwa sekarang gereja gondang kayak stadion pahahal dulu hanya joglo kecil. Hal ini membuktikan bahwa umat gondang yang berlindung pada Santo Yusuf Pekerja (Santo Yusup Juru karya) betul betul mampu untuk menghidupi spiritualitas Santo Yusuf yakni giat berkerja( sepi ing Pamrih rame ing Gawe).